Sekarang ini teknologi aplikasi web sudah sangat maju, dan terus berkembang. Berawal dari web 1.0 yang berupa web dengan metode “dokument sentrik” hingga web 3.0 yang bisa memiliki system refference kepada usernya. Pembuatan web dan aplikasi web harus memiliki desain yang bagus agar user tertarik dengan apa yang mereka lihat. Banyak design yang diperlukan untuk membangun web, diantaranya adalah design arsitektur sistem, desain interface, dan masi ada beberapa desain lainnya. Pada Kesempatan Kali ini saya mencoba mengutarakan bagaimana mendesain interface website.
Desain Interface adalah membuat tampilan dari website tersebut, biasanya menggunakan HTML (Hyper Text Markup Language) sebagai inti dari web tersebut. Dengan HTML kita sebenarnya sudah bisa menampilkan/membuat website statis. Codingan HTML juga terbilang mudah, apalagi bila kita membuatnya dengan tools-tools seperti Dreamweaver dan lainnya. Pembuatan tampilan website sederhana yang hanya menampilkan kalimat “baru belajar membuat web” dengan HTML seperti berikut pada notepad,
<html>
<body>
<p> baru belajar membuat web </p>
</body>
</html>
Kemudian disimpan dengan extension .html. Maka apabila kita membuka file tersebut, akan tampil di browser anda tulisan:
baru belajar membuat web
Untuk mempercantik website yang kita buat, kita bisa menggunakan CSS(Cascading Style Sheet). CSS berfungsi apabila kita menggunakan desain yang sama untuk beberapa bagian dalam website, sehingga kita tidak perlu mengetik ulang setiap desain tersebut. Terdapat dua sifat CSS, yaitu internal dan eksternal.
Untuk yang internal CSS dituliskan di dalam desain website tersebut, apabila kita membuat wesite lain menggunakan CSS yang sama maka code tersebut harus dimasukkan ke dalam website tersebut.
CONTOH :
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk internal</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1 id=”cth1″>Judul ini berukuran 18 dengan warna merah</h1>
<p id=”cth2″>Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id=”cth3″>Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Sedangkan eksternal CSS ditulliskan pada file yang berbeda (di luar file .html) dengan extensi .css. Keuntungan dari pembuatan css eksternal adalah, kita bisa memakai file .css tersebut untuk diimplementasikan pada desain web lain.
Contoh :
body { background-color:#d0e4fe; } h1 { color:orange; text-align:center; } p { font-family:"Times New Roman"; font-size:20px; }
Apabila kita ingin membuat web statis maka, desain dengan HTML dan CSS seperti di atas sebenarnya sudah cukup. Namun apabila kita ingin membuat web yang dinamis dimana web tersebut bisa mengalami perubahan, maka kita bisa menggunakan salah satunya adalah PHP (PHP Hypertext Preprocessor). PHP adalah bahasa pemrograman berbentuk script yang disisipkan dalam website. Penulisan php pada file diawali dengan <?php dan di akhiri dengan ?>. Dengan adanya php ini, kita bisa membuat website yang terintegrasi dengan database.